Kamis, 19 Februari 2009

V Film Festival 2009

Hari kelahiran Kartini, pejuang persamaan hak dan kesetaraan perempuan Indonesia selama ini selalu dirayakan dengan simbol-simbol domestifikasi perempuan yang jauh dari pemikiran Kartini sebagai perempuan yang kritis terhadap isu hak perempuan dan kolonialisme. Saat ini perjuangan perempuan diteruskan dengan berbagai aktivisme dan eksistensi nyata dalam ruang publik, salah satu diantaranya adalah berkarya dengan media film.


Dengan berkembangnya era informasi, perubahan social dan persilangan budaya, masyarakat berkembang menjadi masyarakat yang lebih kritis dan sangat membutuhkan wawasan baru terhadap hal-hal yang terjadi di sekitarnya. Isu perempuan juga menjadi hal penting yang sering diperdebatkan di ruang public, baik itu berkaitan dengan masalah kekerasan terhadap perempuan, kepemimpinan, politik, kebijakan pemerintah yang banyak diantaranya bias gender, seperti syariah Islam, UU pornografi dan lainnya. Masyarakat membutuhkan informasi baru, hiburan baru dan juga mulai menyadari kebutuhan akan ruang-ruang yang alternative dalam menghadapi tuntutan perkembangan jaman. Media film menjadi jembatan yang cukup penting dalam melihat perspektif perempuan dengan kreatif.


Semakin pesatnya perkembangan perfilman di Indonesia membawa banyak nama sutradara-sutradara perempuan seperti Nia Dinata, Nan T Achnas, dll yang mampu mengeksplorasi isu perempuan dengan lebih popular ke layar lebar. Sejak tahun 1998, cukup banyak film bertemakan isu perempuan dan didukung oleh beberapa sineas muda yang membuat berbagai dokumenter tentang isu perempuan.


Dengan berkembangnya ketertarikan masyarakat Indonesia terhadap film dengan tema isu perempuan, maka kami berinisiatif menyelenggarakan Festival Film Perempuan Internasional Pertama, sebagai suatu ajang penting dimana masyarakat bisa menikmati karya sineas perempuan dari seluruh dunia bertutur dan bercerita tentang dan untuk perempuan.








Tujuan


· Menyebarkan isu hak asasi manusia dalam perspektif perempuan ke masyarakat luas melalui media film.
· Mengenalkan film-film internasional yang bertemakan perempuan, seksualitas dan relevansinya dalam kehidupan masyarakat
· Memberi kesempatan bagi pekerja film perempuan untuk mengaktualisasikan karyanya dalam festival film perempuan yang rencananya akan dibuat reguler tiap tahun.
· Meningkatkan kolaborasi antara aktivis perempuan dan pekerja seni dalam menyelenggarakan perayaan hari Kartini sebagai momentum pembebasan perempuan.


Kalender Acara dan tempat
Tanggal pelaksanaan festival: 21 – 26 April 2009, komunitas Salihara, Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan (lokasi dekat dengan kampus UNAS).


Daftar Kegiatan / Program Festival


Pembukaan Festival: 21 April 2009, jam 19.30, tempat Salihara.
Kegiatan utama; pemutaran film-film perempuan karya sutradara perempuan dari dalam dan luar negeri. 21 – 26 April 2009, di Salihara
Kegiatan terkait: diskusi-diskusi film dan workshop produksi film
Penutupan Festival, 26 April 2009, di Salihara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar