Indonesian Short Films (Screened Before Feature)


Tiba-tiba Hamil/Bite
Isha Hening, 2009, music video, 4’35”, Indonesian with English subtitle
Kamis/Thursday, April 22, 2010, 7PM @GoetheHaus

The idea for this film came from the song, “Suddenly Pregnant”, by Bite. It is about a teenager who becomes pregnant, a common occurence for lots of young girls. In such situations, it is always the girl who suffers the most. In this video, I try to expose the issue by using another social situation that is common lately — social network sites where we don’t really need to know a person and their life. We just look at their profile page get a small or large insight of what is happening to that person. From the Lagu Gambar Gerak Program by Video Rober.
Ide awal diambil dari lirik lagu Tiba-tiba Hamil karya Bite. Berkisah soal seorang remaja yang tiba-tiba hamil di luar nikah yang saat ini banyak terjadi.  Pihak perempuanlah yang paling dirugikan dalam hal ini. Dalam video ini saya mencoba untuk mengedepankan isu tersebut dengan menggunakan fakta sosial yang sedang marak saat ini, yaitu situs-situs jejaring sosial, dimana kita tidak perlu kenal secara pribadi kehidupan seseorang. Hanya dengan melihat halaman profilnya kita dapat mengetahui sedikit atau bahkan sebagian besar peristiwa yang sedang terjadi pada seseorang tersebut. Diambil dari program Lagu Gambar Gerak oleh Video Rober.
Opening Film, Festival Film Pendek Konfiden 2009
 Screened before Say My Name


Beda Badan, Badan Beda/Different body, Body different
Ginanti Rona Tembang Asri, FFTV IKJ,2007, fiction, 5’, Indonesian with English subtitle
Sabtu/Saturday, April 24, 2010, 2.15PM @Salihara

A film about two young women who want to become slim because of peer pressure but go about it the wrong way.
Tentang dua orang perempuan yang ingin menguruskan badan dengan cara-cara yang salah karena tuntutan penampilan.
Screened before Cover Girl Culture

TASMINI
Evi Cute, 3 Generation of Brankerz (SMA Negeri 2 Purbalingga), 2007, fiction, 8’32”, Indonesian with English subtitle
Kamis/Thusrday, April 22, 2010, 2.15PM @Salihara
Minggu/Sunday, April 25, 2010, 7PM @Kineforum TIM


What kind of woman wants to share her love? And who doesn’t want to be cherished? 
Perempuan mana yang mau dimadu. Dan perempuan mana yang tak mau disayang?
Screened before Four Wives, One Man

Reasons to Live and the Simplest Ways to die– Seperti Ikan/Like a fish
Moonaya, FFTV IKJ,2006,fiction, 4’30”, Indonesian with English subtitle
Kamis/Thusrday, April 22, 2010, 2.15PM @GoetheHaus

This film describes the isolation experienced when unable to accept the diversity of one’s surroundings. This experience in Jakarta is portrayed in contrasting and poetic sequences.
Film menggambarkan rasa tertutup dan terasing karena tidak menerima keragaman di dunia sekitar. Dilukisakan secara kontras perpaduan realitas Jakarta dalam rangkaian yang puitis.
Screened before Cats

KOPDAR/A meeting
Karina Magdalena Prima Dea Rose, Jierolas Picture Production (SMK Negeri 1 Cilacap), 2009, fiction, 5’46”, Indonesian with English
Jumat/Friday, April 23, 2.15PM @GoetheHaus

Tari grows to be a mature woman and is happy with the presence of Toto, a young man who is the first to make her days full of flowers.
Tari yang beranjak dewasa dan bahagia dengan kehadiran Toto, pemuda yang pertama kali menjadikan hari-hari Tari penuh bunga.
Screened before Betina

Keyakinanku Adalah Aku/My faith is Myself
Febriani Sari, Jakarta, 2006, fiction, 7’14”, Indonesian with English subtitle
Senin/Monday, April 26, 2010, 4.30PM @GoetheHaus


 I am like a prisoner in my own religion. Imprisoned by traditions kept by my parents. I have to do something. Taken from a ten video-diaries program, Me Myself and My Video, a workshop of Creativity Weeks by Kampung Halaman with The British Council. 

Keyakinan beragamaku seperti terkekang. Terkekang oleh tradisi yang dipegang oleh kedua orang tuaku. Aku harus berbuat sesuatu.
 
Diambil dari 10 video diary program Me My Self and My Video, hasil workshop Creativity Weeks Kampung Halaman bersama British Council.
Screened before cin(T)a

Purnama di Pesisir/Full Moon at the Beach
Chairun Nissa, FFTV IKJ, 2009, fiction, 16’, Indonesian with English subtitle
Kamis/Thursday, April 22, 2010, 7PM @Salihara
Selasa/Tuesday, April 27, 2010, 4.30PM @Kineforum TIM


Full moon is a beautiful expression. But what happens to Nirma is anything but beautiful. She is all alone in the world, defending her right to stop her house from being inundated by a new dam.
Purnama adalah kiasan yang indah. Namun kesempurnaan ini berbeda dengan yang dialami Nirma. Ia sebatang kara dan harus membela haknya agar rumahnya tidak dibongkar untuk dijadikan tanggul.
Nominasi Kategori Film Pendek, Festival Film Indonesia 2009
Rotterdam International Film Festival 2010
Screened before Jamila dan Sang Presiden

Satu Atap Dua Dunia/One Roof Two Worlds
Rina Yanti Harahap, FFTV IKJ,2009, fiction, 20’, Indonesian with English subtitle
Sabtu/Saturday, april 24, 2010, 4.30PM @Kineforum TIM

The story of a father and his daughter, Duma, who have very different characters. The father is an old- fashioned and conventional man who finds it hard to adapt to new ways. Duma is dynamic, up-to-date but also stubborn.
Kisah seorang ayah dan anak perempuannya, Duma, adalah dua orang dengan karakter bertolak belakang. Sang ayah berpandangan kolot, konvensional dan sulit menerima hal baru. Sedangkan Duma dinamis, up to date, namun juga keras. Meski tinggal seatap, keduanya tidak saling bertemu ataupun berbicara.
Screened before My Daughter

Satu Harapan/One Hope
Yuli Andari, Benang Merah Production,2009, documentary, 20’58”, Indonesian with English subtitle
Jumat/Friday, April 23, 2010, 2.15PM @Kineforum TIM


Mrs Sapiah works her land in a forest in Sesaot, West Lombok, West Nusa Tenggara. She collects bananas from the land and sells them at the market. She uses her small profits for daily food and for her savings. Why does she insist on saving?
Sehari-hari Ibu Sapiah bekerja sebagai penggarap hutan di Sesaot, Lombok Barat, NTB. Ia memetik pisang dari kebunnya dan dijual kepada pengepuh. Pendapatannya yang tak seberapa itu ia bagi untuk keperluan sehari-hari dan untuk menabung. Mengapa ia bersikeras melakukan itu?
Film Pendek Terbaik South to South Film Festival 2010
Screened before Patsy Mink: Ahead of Majority

Helper Hongkong Ngampus/Hong Kong Helper Goes to Campus
Anie Ema Susanti, Yunni Dhevi Hapsari. In-Docs, 2007, documentary, 16’, Indonesian with English subtitle
Jum’at/Friday, April 23, 2010, 4.30PM @GoetheHaus
Selasa/Tueday, April 27, 2010, 2.15PM @Salihara

Subi and Acik are foreign domestic workers with quite good incomes. Subi spends her money buying a house, rice-field and motorcycle in her home town. When she gets back to Indonesia, she marries and has a child. She starts to sell her properties one-by-one to support her family. Meanwhile, Acik uses her money to continue her studies at university and finally works as a teacher in an elementary school.
Subi dan Acik adalah TKW yang berpenghasilan cukup baik selama mereka bekerja di luar negeri. Subi memilih untuk membeli rumah, sawah, dan sepeda motor dari gajinya, disamping untuk membiayai kebutuhan sehari-hari. Sekembalinya Subi di Indonesia, ia menikah dan memiliki anak. Sejak saat itu harta bendanya mulai dijual untuk menanggung biaya hidup keluarganya. Sedangkan Acik memanfaatkan kelebihan uang yang ia dapat untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Saat ini Acik bekerja menjadi guru di sebuah sekolah dasar.
Screened before Du Ska Nog Se Att Det Gar Over (Don’t worry It is just a Phase)