Short and Young


Minggu/Sunday, April 25, 2010, 11.00PM @GoetheHaus


Short films have became popular amongst teenagers in Indonesia recently. It is indicated by the proliferation of student film festivals, film competitions for student and film festivals with student categories. There are also workshops and programs that voice this youth’s aspiration. The film is made by and for the youth. Short and Young Program presents outstanding films made by young girls from Purbalingga Film Festival, Think Act Change: The Body Shop Documentary Film Competition and also a video diary program facilitated by Kampung Halaman, with program such as Dengar, Kami Bicara, and Jalan Remaja 1208 Program. These six short films succeed in giving voice to many of the problems experienced by young women, allowing them to express themselves in their own way.     
Film pendek telah menjadi dekat dengan remaja Indonesia selama beberapa tahun terakhir. Hal ini dapat dilihat dengan maraknya festival film pelajar, kompetisi film pendek pelajar dan kategori pelajar dalam berbagai festival film di Indonesia. Selain itu juga program workshop dimaksudkan untuk menyuarakan sikap remaja, oleh remaja dan untuk remaja. Program Short and Young menampilkan beberapa film yang menonjol karya remaja perempuan yang dari Festival Film Purbalingga, Think Act Change The Body Shop Documentary Film Competition serta video diary yang difasilitasi oleh Kampung Halaman, yaitu program Dengar, Kami Bicara dan Jalan Remaja 1208. Keenam film pendek ini berhasil menyuarakan berbagai persoalan khas perempuan muda dan menyampaikannya melalui gaya khas anak muda.
Dear Girl Yanyan, Alma, Rina, Nunu, Husni, Jeni,Ivan, Panji, Maya, SOCA Tasikmalaya,2009, video diary, 2’,Indonesian with English subtitle

To be more beautiful, more powerful, famous and being on TV. Are they your wishes, girls? 
Lebih cantik, lebih hebat, menjadi terkenal dan masuk TV. Apakah itu memang keinginanmu hei remaja?   


Dunia Bisa Gue Pegang/I can control the world
Nopi, Preti, Susan, Efri, Intan, Vinty, Rio,Kurnia, D’acil Jakarta, 2009, video diary, 2’52”, Indonesia with English subtitle

A teenage girl needs the blessing of her parents to live her daily life.
Remaja perempuan membutuhkan restu orang tuanya dalam  kehidupan sehari-hari. 

Baju buat Kakek/New Cloth for Grandpa
Misyatun, Sawah Arta Film (SMP Satu Atap Karangmoncol, Purbalingga), 2009, fiction, 14’59”, Indonesian with English subtitle

The struggle of a granddaughter to get new clothe for her grandfather.
Perjuangan seorang cucu untuk mendapatkan baju baru buat kakeknya.

Na..na..na..na..
Diana, Maria, Risa, Dewi, Legend of Friendship (SMA Bhinneka Tunggal Ika Yogyakarta), 2006, video diary, 3’37”, Indonesian with English subtitle


Female students are having difficulties getting the things they need every month. They  want a store that provide this stuff. Euphemistically, they say, “Na ... na... na... na...” to describe the things they need.
Siswa perempuan yang sulit mendapatkan sebuah benda yang menjadi kebutuhan mereka tiap bulannya. Mereka menginginkan adanya koperasi yang menyediakan benda ini, yang biasa  mereka sebut dengan “Na..na..na..na..” karena alasan kesopanan.

Bumi Masih Berputar/The earth still rotates
Shella Ardila, Brownie Film (SMA Negeri 2 Purwokerto), 2009, fiction, 13’55”, Indonesian with English subtitle


This story portrays all possible ways that can be used to find a sweetheart. And when love is gone, the spirit survives and the earth still rotates.
Cerita ini menggambarkan segala cara yang dilakukan demi mendapatkan pujaan hati. Ketika cinta pergi, semangat akan terus ada karena bumi masih berputar.
Film Terbaik II Purbalingga Film Festival 2009

Love Than Leave
Anastasya Praditha, Ketty Tresianah, Mia Amalina, Gabungan SMA Jakarta,2009, documentary, 15’32”, Indonesian with English subtitle

Encouraged by her own experience as a child, where she saw domestic violence many times, starting with her grandmother, her aunties, and then her mother, Ketty tries to answer the question, “Why is violence experienced by a woman at home? Does violence happen before marriage as well?”    
Didorong oleh pengalaman pribadi sebagai anak yang kerap menyaksikan Kekerasan Dalam Rumah Tangga, mulai dari nenek, tante hingga ibunya sendiri, Ketty berupaya menelusuri, apakah kekerasan kerap dialami oleh perempuan? Apakah kekerasan juga terjadi ketika hubungan masih sebatas berpacaran?
Best Film, Best Music Score & Best Film Women Against Violence theme kategori Pelajar SMA, Think Act Change Body Shop Documentary Film Festival 2009